"Selamat Datang di Weblog .::KPI Fans club::. | Mari bersama Dukung Bontang Fc …!!! Kalau bukan kita siapa lagi...| Dan Terima Kasih Atas atas kunjungan anda

Minggu, 31 Januari 2010

Titik Nadir, (3) Persija vs Bontang FC (0)

Pencapaian Bontang FC (BFC) pada putaran pertama Superliga musim ini benar-benar mengecewakan. Terakhir anak asuh Fachri Husaini menelan kekalahan telak 0-3 dari Persija Jakarta, Rabu (27/1) kemarin. Kekalahan itu juga menambah deret panjang pencapaian buruk setelah sebelumnya dikalahkan PSPS Pekanbaru dengan skor yang sama, Minggu (24/1).

Laga yang dilangsungkan di Stadion Utam Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta dan tanpa dihadiri penonton tersebut, memang menunjukkan berbagai kelemahan yang dimiliki Laskar Khatulistiwa. Sektor belakang yang menjadi tumpuan terakhir, ternyata tidak bekerja sesuai instruksi pelatih. Pun demikian dengan barisan penyerang yang tidak bisa memaksimalkan berbagai peluang menciptakan gol.

“Filosofi sepak bola kan sebenarnya sederhana saja, pemain belakang mencegah terjadinya gol dan pemain depan berusaha mencetak angka. Tapi pemahaman dasar ini yang entah hilang kemana dari pemain kami,” ucap Fachri Husaini menilai berbagai kesalahan yang dilakukan anak didiknya.

Bukan sekali ini saja pemain BFC melakukan kesalahan dan menimbulkan kekecewaan mendalam pada diri mantan penggawa Timnas di era 90-an tersebut. Sedikitnya dalam 4 pertandingan terakhir, Fachri selalu menjadikan para pengisi benteng pertahanan sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas pencapaian BFC. Tiga laga terakhir masing-masing saat melawan PSPS Pekanbaru (0-3), Sriwijaya FC (3-1) dan Persipura Jayapura (2-2), Fachri menganggap pemainnya selalu menunjukkan penyakit lama berupa hilangnya konsentrasi. “Ini penyakit lama yang selalu datang. Pemain hilang konsentrasi,” ujarnya.   

Sebenarnya pada pertandingan kemarin, lini belakang BFC sudah berusaha menampilkan tanda-tanda perbaikan. Terhitung hingga menit 24, sebelum Aliyudin menciptakan gol pertama permainan tim dinilai Fachri cukup menjanjikan. Bahkan Persija sempat dibuat kerepotan. Namun setelah gol yang dianggap Fachri tidak harus terjadi seandainya pemainnya bisa menampilkan kelas permainan Superliga.

Proses terjadinya gol tersebut memang terbilang sangat mudah. Lepasnya Bambang Pamungkas dari kawalan pemain belakang BFC, memudahkannya mengumpan bola datar ke arah Aliyudin yang tidak terkawal. Sontekan ringannya pun menembus gawang Ade Mochtar yang terlebih dahulu maju menghalau arah datangnya bola. Namun itu tidak berarti dan skor berubah menjadi 1-0.

Gol kedua pun prosesnya hampir sama. Hanya kali ini giliran Bambang Pamungkas yang menjadi aktor. Di menit 38, ujung tombak Timnas tersebut mengubah skor menjadi 2-0, yang lagi-lagi memanfaatkan buruknya koordinasi pertahanan BFC.

“Gol ketiga saya pikir sudah tidak banyak berarti bagi kami. Mau kalah berapapun, bagi kami sama saja. Intinya kami tidak bisa bermain dengan baik,” ujar Fachri menanggapi gol ketiga Persija yang diciptakan M Ilham di masa injury time babak kedua.

Sementara bagi kubu Macan Kemayoran, kemenangan ini cukup membuktikan kualitas para bintang yang dikumpulkannya. Maman Suryaman, pelatih Persija mengaku senang dengan hasil ini. Meski pada babak pertama dan akhir babak kedua timnya dikurung BFC, namun poin 3 semakin meyakinkannya akan kans Persija yang mulai merangsek ke papan tengah. “Memang tidak mudah memainkan pertandingan dengan jeda yang sangat sempit. Kemenangan sangat berarti bagi kami,” ucap Maman. (obi, Kaltim post))