"Selamat Datang di Weblog .::KPI Fans club::. | Mari bersama Dukung Bontang Fc …!!! Kalau bukan kita siapa lagi...| Dan Terima Kasih Atas atas kunjungan anda

Rabu, 09 Juni 2010

Bareng Adipura, Aldo Diarak Keliling Bontang

BONTANG   -  Kisah sukses Aldo Baretto bersama Bontang FC musim ini ternyata mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat Bontang. Gelar top skor Indonesia Super League (ISL) dinilai sangat prestisius. Inilah yang menginspirasi Bontangmania -suporter BFC- untuk menggelar syukuran berupa arak-arakan trofi sepatu emas, piala bagi pencetak gol terbanyak.

Rencananya, gelaran tersebut akan dilakukan Rabu (9/6) besok. Dan, kebanggaan warga Bontang dirasa semakin lengkap karena di saat bersamaan juga akan digelar arak-arakan piala Adipura yang diraih Kota Bontang, beberapa waktu lalu.

Hal itu dilontarkan Ketua Bontangmania, Ancah, kemarin. “Arak-arakan besok juga akan melibatkan semua pemain Bontang FC yang sekarang masih ada di Bontang. Soalnya sebagian pemain sudah kembali ke kota asalnya. Yang jelas, kami akan membawa sepatu emas Aldo Baretto dan piala Adipura,” katanya.

Ancah menilai, apa yang sudah diberikan pemain Bontang FC sangat membanggakan. Meski dari prestasi secara tim, BFC tidak di peringkat atas, namun pencapaian itu tetap patut disyukuri. Ya, tim yang dijuluki  The Reds Equator itu hanya finish di urutan ke-11 dari 18 tim. Namun hal itu menjadi tidak terlihat setelah Aldo Baretto mengangkat derajat Bontang FC sebagai striker paling subur dengan 19 gol di ISL.

Bukan hanya itu, kelas Aldo juga ditunjukkan saat membawa tim ISL All Star menang atas juara ISL Arema Indonesia dalam laga perang bintang. Dua gol cantik yang diciptakan Aldo membuat tim ISL All Star mengakhiri pertandingan dengan skor 5-4. (jaz)
 

Utamakan Kendo Ali Rabu, Finalisasi Pertahankan Pemain

BONTANG -  Tampaknya manajemen Bontang Football Club (BFC) tahu betul pemainnya yang kini jadi incaran kontestan lain Indonesia Super League (ISL). Tak ingin aset terpentingnya digaet, manajemen BFC berencana melakukan langkah cepat membentengi trio Kenji Adachihara, Aldo Baretto dan Ali Khaddafi (Kendo Ali). Namun finalisasinya baru akan terlihat Rabu depan.

Manajer BFC, Andi Satya Adi Saputra mengatakan pihaknya memang sudah berencana memperpanjang kontrak dengan ketiga pilarnya tersebut. Sebelumnya, ketiga pemain itu menandatangani kontrak hingga September 2010. "Kami masih punya opsi perpanjangan kontrak dengan pemain. Bukan hanya mereka bertiga, tapi sebagian besar pemain kontraknya sampai September," ujar Andi Satya.

Meski demikian, ia enggan berlama-lama membiarkan pemainnya jadi bidikan klub lain. Pasalnya jika harus menunggu hingga September, kemungkinan besar para peminat sudah melakukan pendekatan. Dan bagi pemain, itu akan menjadi tekanan karena diperkirakan kompetisi akan digulirkan akhir September atau awal Oktober. Dengan kata lain, para pemain akan bimbang menentukan pilihan jika klub lamanya belum memberikan kejelasan status untuk musim depan.


Rencananya, Selasa (8/6) besok manajemen BFC akan menggelar rapat membahas rencana tim ke depan. Rapat itu juga mengagendakan evaluasi tim musim lalu. "Dasar yang akan kami pakai untuk mempertahankan pemain dari evaluasi. Dari situlah akan terlihat kerangka tim musim depan. Termasuk kebutuhan perekrutan pemain baru," ucap Andi Satya.

Biarpun baru Selasa besok rapat digelar, namun beberapa pemain musim lalu sudah jadi prioritas untuk dipertahankan. Di antaranya adalah duet Kenji Adachihara dan Aldo Baretto, serta playmaker Ali Khaddafi. Ketiganya dinilai menjadi roh The Reds Equator -julukan BFC.

"Ketiganya memang terbukti menjadi perpaduan terpenting dalam penyerangan, tapi kami juga tidak mengesampingkan peran pemain lain. Rapor itu ada di tangan tim pelatih," pungkas Andi Satya. (obi/ktp)

''Aldo Jangan Diganggu''

PRESTASI tinggi sebagai top skor Indonesia Super League (ISL) 2009/2010, membuat manajemen Bontang FC sangat getol mempertahankan Aldo Baretto. Bukan saja dari ancaman tim lain yang ingin mendapat tanda tangan pemain asal Paraguay tersebut, BFC juga gerah dengan isu yang berkembang di beberapa media yang menyebut Aldo bakal hengkang.

Andi Satya menyampaikan hal tersebut setelah mendengar adanya rumor yang diembuskan media lokal di Makassar dan menyebut Aldo tertarik kembali ke PSM Makassar. "Kalau isu, sangat banyak yang menyebut dia mau dilirik tim lain. Saya tegaskan, Aldo terikat dengan kami sampai September, dan ada dalam klausul kontrak untuk memperpanjang kontrak dengan kami. Jadi sebelum ada kepastian, saya tidak ingin Aldo diganggu dengan isu perpindahan. Sejauh ini Aldo masih sangat berminat main di Bontang," tutur Andi Satya. (obi/ktp)

Senin, 07 Juni 2010

Perang Bintang, Kesempatan Aldo Unjuk Gigi

BALIKPAPAN  –  Laga sarat gengsi yang mempertemukan tim juara Indonesia Super League (ISL), Arema Indonesia dengan para bintang pilihan penggemar ISL, Minggu (6/6) besok digelar di Malang. Momen inilah yang ingin dimaksimalkan top skor ISL, Aldo Baretto (19 gol) untuk memperlihatkan kelasnya.

Ditemui di Bandara Sepinggan Balikpapan sebelum bertolak ke Surabaya, Aldo mengaku sangat tertantang dengan kepercayaan para pemilihnya. Ya, mekanisme pemilihan para kontestan sebelumnya dilakukan PT Liga Indonesia melalui format sms yang ditutup 4 Juni lalu. Dan, Aldo merupakan satu-satunya wakil dari BFC.

“Ini kesempatan besar untuk menjawab kepercayaan pendukung. Bukan hanya bagi warga Bontang saja, tapi untuk pecinta sepak bola di Indonesia. Yang jelas, kalau saya dipercaya bermain, saya ingin mencetak gol,” tutur Aldo.

Salah satu keinginan besar Aldo dalam laga ini, adalah menjebol gawang Arema Indonesia. Pasalnya dalam dua pertemuan di ISL, ia gagal mewujudkan keinginannya bersama The Reds Equator –julukan BFC. “Semua pemain pasti punya motivasi mengalahkan tim juara,” tuturnya.

Selain Aldo, pemain dari klub Kaltim lainnya adalah M Robby, bek Persisam Putra Samarinda. Kedua pemain tersebut saat ini sudah berkumpul dengan 16 pemain lainnya di Malang. Hari ini dijadwalkan tim bintang atau yang disebut Djarum ISL All Star akan berlatih di Stadiion Kanjuruhan di bawah arahan pelatih Jacksen F Tiago yang merupakan pelatih Persipura. (obi/ktp)

Sabtu, 05 Juni 2010

Aldo-Roby Tembus Tim Bintang

JAKARTA   –  PT Liga Indonesia kemarin mengumumkan 18 pemain yang masuk skuad Tim Bintang Indonesia Super League (ISL). Mereka akan bermain di partai perang bintang menghadapi juara ISL musim 2009/2010 Arema Indonesia pada Minggu (6/6) mendatang di Gelora Bung Karno (GBK)

Ke-18 pemain tersebut adalah pilihan pencinta sepakbola Tanah Air lewat polling SMS. Termasuk di antaranya, dua pemain yang membela klub Kaltim, Aldo Baretto (Bontang FC) dan M Roby (Persisam Putra). Yang mengejutkan karena tak satu pun dari tiga pemain Persiba Balikpapan yang sempat masuk nominator, yang terpilih. Apa boleh buat, Robertino Pugliara, Mijo Dadic, dan I Made Wirawan rupanya kurang mengantongi dukungan.

Sebelumnya PT Liga menetapkan 56 nominator. Di posisi kiper Markus Haris Maulana mendapatkan suara terbanyak, yaitu 38,77 persen. Edi Sibung (PSPS) menjadi favorit untuk posisi pemain belakang dengan 18,77 persen disusul Nova Arianto (Persib) yang mendapat 15,91 persen.

Di posisi tengah gelandang PSM Diva Tarkas membuat kejutan dengan menempati posisi teratas (20,82 persen). Dia mengalahkan Erick Weeks Lewis dari Persiwa Wamena yang cuma meraih dukungan 3,16 persen yang membuat pemain asal Liberia itu gagal menembus skuad Tim Bintang.

Untuk posisi striker, penyerang Persib Chistian Gonzales menjadi favorit responden dengan mendapat 36,73 persen. Total dari 18 pemain pilihan publik, hanya ada empat pemain asing (lihat grafis).

Untuk posisi, pelatih publik memilih coach Persipura, Jacksen F. Tiago yang mendapat 15,46 persen. Pelatih asal Brazil itu mengungguli pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan yang menempati urutan kedua dengan 9,45 persen. 

“Dalam pemilihan ini sama sekali tidak ada rekayasa. Semua murni berdasar pilihan publik,” kata Joko Driyono kemarin. Menurutnya, total ada sekitar 8.000 SMS yang terkirim. Untuk posisi manajer, PT LI menunjuk Dodi Alex Noerdin.

Selain mengumumkan skuad Tim Bintang PT LI juga merilis nominator pemain terbaik yang akan berhak mendapat trofi sepatu emas dan uang tunai Rp 100 juta. Mereka adalah Kurnia Mega (Arema), Eric Weeks (Persiwa), Ricardo Salampessy (Persipura), Aldo Baretto (Bontang FC), dan Christian Gonzales ( Persib).

Partai Perang Bintang akan dilangsungkan malam hari setelah sore harinya digelar “perang bintang junior” antara juara ISL U-21 Persib menghadapi tim pilihan PT Liga yang dilatih oleh Ronny Wabia dan asisten Alexander Saununu.

Seremonial penutupan ISL tidak hanya perang bintang. Sederet agenda sudah disusun PT LI mulai Jumat (4/6). Antara lain jamuan malam untuk pemain bintang di Kedubes Belanda, baksos, olimpiade fans, dan lain-lain. “Kami betul-betul ingin memberikan kesan positif tentang persepakbolaan kepada publik Tanah Air,” beber Joko Driyono. (ali/jpnn)

70 Persen Skuad BFC Dipertahankan Bercerai dengan Diklat Mandau, Siapkan BFC U-21 Mandiri

BONTANG  –  Prestasi Bontang FC (BFC) sedikit membaik, bila dibandingkan musim Indonesia Super League (ISL) musim sebelumnya. Finish di urutan 11 dengan nilai 44, sebenarnya bukan prestasi membanggakan, karena ada perbedaan jauh antara skuad musim ini. Namun persaingan yang lebih ketat, membuat The Reds Equator –julukan BFC- merasakan prestasi musim ini sudah lebih dari cukup.

“Kami akan langsung berbenah.  Apa yang sudah kami lakukan selama musim ini menunjukkan kerja yang maksimal.  Meski belum sempurna, tapi secara keseluruhan kami melalui musim yang bagus. Ini jadi pelajaran kami menuju musim depan,” ujar Manajer BFC,  Andi Satya Adi Saputra.

Sebenarnya, langkah BFC di musim ini bisa dibilang lebih baik dari musim perdana ISL, tahun lalu. Pasalnya, dilihat dari posisi akhir, klub yang dulunya bernama Bontang PKT tersebut hanya finish di urutan ke-13 dengan hanya mengumpulkan 37 poin. Namun dengan lonjakan nilai dan posisi akhir, menunjukkan bahwa musim ini persaingan kontestan ISL semakin ketat. Kepastian bertahannya BFC di ISL juga baru ditentukan pada pertandingan terakhir.

“Saya lihat semua tim musim ini sudah memperlihatkan kualitas yang merata. Pemain yang kami miliki musim ini juga lebih baik, tapi karena persaingan  lebih ketat sehingga lonjakan prestasi kami juga seolah tidak terlihat,” tuturnya.

Keberadaan potensi yang diperlihatkan skuad BFC musim inilah yang ternyata menjadi alasan Andi Satya akan mempertahankan sebagian besar pasukannya. Tidak kurang dari 70 persen pemain arahan Fakhri Husaini akan bertahan di Bontang. Namun kepastian nama pemain yang akan dipertahankan, belum bisa dibeberkan. Semua akan melalui mekanisme rapat pengurus yang akan digelar 8 Juni mendatang.

Selain faktor performa pemain yang sudah ditunjukkan, rencana mempertahankan pemain tersebut juga dipermudah dengan klausul kontrak dengan sebagian besar pemain yang akan berakhir pada September mendatang.

“Sebagian pemain masih dalam ikatan kontrak dan berakhir September nanti. Kami akan membahas pemain yang dipertahankan. Jadi sebelum ada keputusan dari kami, pemain tidak berhak mencari klub. Dan setelah ada keputusan, bagi pemain yang tidak diperpanjang kontraknya, kami berikan surat pelepasan dan hak-hak pemain akan kami berikan. Setelah itulah, pemain baru bisa mencari klub baru,” ujar Andi Satya.

Meski demikian, Andi Satya memastikan dua nama tidak akan dipakai lagi musim depan. Mereka adalah Patricio Jimenez dan Kan Kikuchi. Kontrak keduanya berakhir Juni ini dan dengan alasan kemampuan, dua pemain tersebut tidak akan diperpanjang kontraknya.

“Kami akan melakukan kegiatan pra musim mulai bulan Juli. Di situ kami akan melakukan seleksi pemain, termasuk pemain lokal Bontang,” ujar Andi Satya.

LEPAS DIKLAT MANDAU

Satu hal menarik dari persiapan panjang BFC musim ini adalah rencana pembentukan BFC U-21 secara mandiri. Dua musim terakhir, tim junior BFC masih mengandalkan kemampuan pencetakan bibit yang dilakukan Diklat Mandau. Diklat yang berada di bawah naungan PT. Pupuk Kaltim memang selama ini menjadi salah satu sumber pemain BFC. Atau bisa dikatakan, BFC adalah muara dari Diklat Mandau. Namun keputusan akhirnya dibuat bahwa mulai musim depan, Diklat Mandau akan dilepaskan dari kepentingan BFC.

Dasar yang diambil adalah kekecewaan BFC yang tim juniornya mangkir dari jadwal kompetisi melawan Persiba U-21, yang digelar 13 April lalu. Hal inilah yang menjadi kekhawatiran di masa yang akan datang menjadi kendala BFC senior. “Karena manajemen tidak berada dalam satu payung, ada beberapa kendala dalam komunikasi. Inilah yang tidak kami inginkan terjadi di masa mendatang. Karena PT . Liga akan memberikan sanksi tegas termasuk mengeliminasi keikutsertaan tim senior seandainya tim U-21 tidak bisa mengikuti kompetisi dengan benar. Jelas akan jadi kerugian kami. Makanya kami menyambut baik rencana pembentukan BFC U-21 secara mandiri dan tidak tergantung dengan Diklat Mandau,” tutur Andi Satya. (obi/ktp)

Selasa, 01 Juni 2010

Kesempatan Perbaiki Track Record Bontang FC vs Persebaya

BONTANG – Rekor kemenangan antara Bontang Football Club (BFC) melawan Persebaya Surabaya masih dipegang Persebaya. Ini yang akan menjadi perhatian pelatih Fakhri Husaini untuk memperbaiki track record BFC saat menjamu Persebaya Surabaya di laga pamungkas Indonesia Super League (ISL) 2009/2010 di Stadion Mulawarman Bontang pukul 16.30 Wita sore ini.
Tak berlebihan jika laga nanti bertitel “duel klasik”. Bagaimana tidak, dari 10 kali bertanding, tim tamu masih memegang kukuh rekor kemenangan. Green Force-julukan Persebaya unggul dua kemenangan dari The Red Equator-julukan BFC. Sementara BFC baru 3 kali memenangi laga dan 2 lainnya berakhir seri.
Fakhri mengaku, laga terakhir melawan Persebaya ibarat laga final sekaligus partai harga diri. “Pertemuan terakhir kami kalah dengan cara yang menyakitkan. Kami kalah di menit terakhir akibat penalti. Kami ingin membalas di kandang,” ungkap Fakhri.
Memang, kekalahan BFC terjadi di laga 16 besar Grup K Piala Indonesia V. Saat itu, gol penalti Patricio Morales di menit 90 membuyarkan torehan 1 poin bagi BFC. Bahkan, jatuhnya mental BFC berimbas pada pertandingan selanjutnya saat dikalahkan tim Divisi Utama Persibo Bojonegoro 2-1.
Fakhri menambahkan, kemenangan adalah harga mati sebagai memperbaiki track record BFC atas Persebaya. “Ini kesempatan memperbaiki track record kami melawan Persebaya. Mental kami sedang bagus-bagusnya,” ungkapnya.
Jelang pertandingan sore nanti. Mantan pelatih tim PON Kaltim itu tak terlalu dipusingkan dengan skuadnya. Kan “Chika” Kikuchi sudah mengalami perkembangan positif jelang laga terakhir. Beberapa pemain lain yang cedera pun sudah berangsur pulih. Hanya saja, Joko Sidik harus menjadi penonton karena akumulasi kartu
Kondisi fisik dan psikologis BFC sedang membuncah. Tentu tidak berlebihan, bermodal kemenangan besar atas Persik Kediri dengan 3 gol menjadikan tuan rumah layak diunggulkan. Selain itu, BFC bisa dibilang aman dari laga play off setelah kemenangan Walk Out (WO) Persebaya atas Persik Kediri 29 April lalu dianulir pengadil PSSI lewat Komisi Banding. Ditambah dukungan penuh Bontangmania di tribun penonton tentu akan memberikan suntikan motivasi bagi Aldo Baretto dkk. 
Berbeda dengan tuan rumah, Persebaya Surabaya datang ke Kota Taman dengan mental yang hancur lebur. Kekalahan 3-1 atas Persisam Putra Samarinda membuat Anang Makruf  dkk mengalami degradasi mental. Ditambah kabar buruk dari Komding yang menganulir kemenangan WO atas saingan terberat  di zona merah Persik Kediri.
“Kabar itu (Dianulirnya WO, Red.) sangat berpengaruh pada tim. Saat ini kami layaknya bertanding melawan diri kami sendiri. Jika ingin bertahan di ISL kami harus mampu mengatasi tekanan mental dan fokus pada pertandingan besok,” ungkap Pelatih Persebaya Rudy William Keltjes.
Bagaimana dengan laga ulangan lawan Persik? Pelatih pengganti Danurwindo itu mengaku menyerahkan pada pengurus. “Kami fokus pada pertandingan besok. Biar pengurus yang memikirkan masalah itu,” keluh Rudkeer–panggilan Rudy--usai jajal rumput Stadion Mulawarman kemarin pagi. (*/nan)

Sabtu, 29 Mei 2010

Bontang FC Miliki Modal Cukup Aldo dan Kenji Berpeluang Jadi Top Scorer ISL 2009/2010

BONTANG - Babak akhir Indonesia Super League (ISL), atmosfer seru akan kembali tersaji di Kaltim. Persebaya dan Persik dua tim yang kini memiliki kans terakhir untuk menjalani babak play off dan membuka peluang tetap bertahan di pentas ISL musim depan menentukan nasibnya dilaga terakhir.

Kabar serunya lagi, keluarnya keputusan Komisi Banding PSSI yang memberikan pengampunan Persik Kediri atas kekalahan walk out (WO) dari Persebaya saat gagal menyelenggarakan pertandingan pada 29 April lalu. Komding berdalih, Persik gagal menggelar pertandingan karena masalahan legalitas, dan mereka mengajukan banding. Imbasnya pun tak hanya berlaku bagi kedua tim.

Tapi juga mengalir pada Bontang FC. Bagaimana tidak, dengan dianulirnya laga Persik kontra Persebaya, otomatis poin 3 Persebaya akan dicabut. Dengan demikian, posisi aman sudah dikantongi BFC jika laga ulangan nanti Persik mampu mengungguli Persebaya. Kendati demikian, pelatih BFC Fakhri Husaini mengaku tak ingin membuat timnya berleha-leha jelang pertandingan, Minggu (30/5) besok.

“Nggak ada pengaruh (keputusan komding, Red). Kami ingin menang lawan Persebaya. Dengan kemenangan tentu akan memperbaiki track record kami,” ungkap Fakhri kemarin. Selain itu, kata Fakhri, laga terakhir akan memberikan pengaruh dua pemainnya, yakni Aldo Baretto dan Kenji Adachihara yang masih berpeluang merebut sepatu emas musim ini.

Aldo kini mengoleksi 17 gol, sedangkan sementara Kenji 14 gol. Aldo hanya terpaut satu gol dari Alberto Goncalves da Costa (Persipura) yang sudah mengoleksi 18 gol. Pertandingan terakhir nanti, BFC juga dipastikan sudah memiliki modal cukup. Cedera yang dialami gelandang tangah Kan Kikuchi juga sudah dinyatakan membaik.

 Hanya saja, Joko Sidik yang dipastikan absen karena akumulasi karu kuning. “Kami ingin memberikan kesan manis bagi pendukung setia BFC dengan kemenangan,” pungkas Fakhri. Mentahnya keputusan WO yang dialami Persik membuat kans tim Kota Tahu untuk bertahan di ISL musim depan terbuka meski hanya setitik. Pelatih Persik Agus Yuwono mengaku, akan berjuang hingga peluang itu benar-benar tertutup.

“Peluang kami masih terbuka, kendati harus melalui play off kami sangat bersyukur,” ungkapnya. Bagi Persebaya tidak ada pilihan lain, mereka wajib mencuri poin dipertandingan terakhir saat lawan BFC. ''Kami harus all-out mencari poin,” kata asisten pelatih Persebaya Ibnu Graham kemarin.

Keputusan dianulirnya kemenangan WO yang didapat atas Kediri seakan menambah beban berat lawan BFC setelah sebelumnya dikalahkan Persisam 3-1, Rabu (26/5) lalu. Selain itu, beberapa pilar Persebaya juga masih kelelahan setelah menjalani tur Papua.(*/nan/ktp)

Prioritas Laga Pamungkas BFC Istirahatkan Pemain demi Ladeni Persebaya

BONTANG – Saat ini Bontang FC memang sudah nangkring di zona aman dan menjauhi hukuman degradasi. Namun semuanya bisa jadi tak berguna apabila di partai terakhir gagal mendulang poin atas Persebaya Surabaya. Karena itulah, laga terakhir yang akan digelar Minggu (30/5) lusa, akan menentukan nasib The Reds Equator lolos dari ancaman relegasi ke divisi utama.
BFC memang hanya membutuhkan hasil imbang dari The Green Force untuk memastikan lepas dari skenario terburuk menjalani play off degradasi melawan peringkat keempat divisi utama. Ya, hal itu bisa saja menjadi kenyataan andai Persebaya yang kini berada di peringkat 15 klasemen sementara, atau posisi play off, mampu mengalahkan anak asuh Fakhri Husaini. Dengan koleksi 39 angka, Persebaya menjadi ancaman terbesar BFC yang kini baru mengumpulkan 41 poin. 
Kondisi inilah yang memaksa BFC mempersiapkan laga terakhir dengan lebih serius. “Kami istirahat total untuk memberikan masa pemulihan bagi pemain. Partai terakhir sangat menentukan bagi kami karena lawan yang dihadapi juga masih memiliki kesempatan lolos otomatis,” ujar Andi Satya Adi Saputra, manajer BFC.
Andi Adi, begitu Andi Satya Adi Saputra biasa disapa, mengakui timnya saat ini dalam kondisi mental yang sangat bagus. Namun yang menghawatirkan adalah cedera yang dialami beberapa pemain pilar. Empat pemain saat ini masuk ruang terapi. Mereka adalah Marcelino Mandagi, Kan Kikuchi, Sardianata dan Ali Khaddafi. Ketiga nama terakhir, merupakan pemain yang absen saat BFC mengalahkan Persik Kediri 3-0, dua hari lalu. Sementara Marcelino Mandagi terancam absen karena memgalami cedera dalam pertandingan tersebut.
Cedera yang dialami Marcelino merupakan cedera kambuhan yang sebelumnya dialami saat melawan Persema Malang, Minggu (16/5) lalu. Marcelino juga dipaksa absen saat melawan Arema Indonesia. “Cederanya kambuh lagi. Kami belum tahu apakah ia bisa diturunkan lawan Persebaya,” tutur Andi Adi.
“Karena itu kami libur dan hanya melakukan pengkondisian. Sabu pagi kami baru kembali berlatih,” imbuh Andi Adi.
Sementara itu kondisi  Ali Khaddafi, Sardianta dan Chika, panggilan akrab Kan Kikuchi sudah mulai menunjukkan peningkatan. Ali Khaddafi yang demam setelah kembali dari Malang menuturkan kondisinya semakin baik. “Ya, sudah lumayan. Mudahan bisa main lawan Persebaya,” tutur pemain yang juga merupakan anggota timnas Togo tersebut.(obi)