Hal itu diungkapkan manajer BFC Andi Satya Adi Saputra. Menurutnya pergantian pemain di jeda kompetisi menjadi solusi perbaikan peringkat di akhir kompetisi. “Kami sudah melakukan rapat dengan general manager dan pelatih mengenai hasil evaluasi tim. Keputusan sementara kami akan mencoret beberapa pemain,” ujar Andi Satya.
Mengenai nama pemain yang akan dicoret, Andi Satya belum bersedia memberikan bocorannya, keputusan akan diambil dalam rapat bersama pengurus. Pasalnya, pencoretan pemain itu juga berhubungan dengan rencana mendatangkan pemain baru. “Publik mungkin sudah meraba siapa saja yang selama ini tidak memberikan kontribusi besar pada tim. Tidak etis kalau disebutkan sekarang, nanti setelah rapat dengan pengurus,” ujarnya.
Namun dari beberapa pemain yang masuk daftar pencoretan, Andi Satya mengindikasikan komposisi pencoretan juga melibatkan pemain asing. Seperti diberitakan sebelumnya, keperluan merombak pemain di putaran kedua menjadi kebutuhan mendesak setelah pelatih BFC Fachri Husaini menilai buruknya pertahanan timnya. Itu terbukti dengan mudahnya gol tercipta ke gawang Sumardi dan Ade Mochtar, kiper yang bergantian menjaga gawang BFC. Sebagai perbandingan, penyerang mampu mengkreasikan gol hingga 23, namun sebaliknya, lini belakang menjadi pihak yang bertanggung jawab dengan 24 kali kebobolan.
Meski terasa tidak adil jika hanya menyalahkan barisan pertahanan, namun kenyataannya Fachri menilai demikian. “Saya tidak masalah dengan pemain tengah dan depan. Nyatanya kami bisa menciptakan banyak gol, tapi nyatanya kami tidak bisa menahan banyak gol tercipta,” ujar Fachri usai pertandingan melawan Persija Jakarta yang berakhir dengan kekalahan 0-3. (obi,Kaltim pos)
