"Selamat Datang di Weblog .::KPI Fans club::. | Mari bersama Dukung Bontang Fc …!!! Kalau bukan kita siapa lagi...| Dan Terima Kasih Atas atas kunjungan anda

Selasa, 26 Januari 2010

Manajemen untuk Sepak Bola Modern (1)

SEBELUM kompetisi ISL 2009/2010 dimulai Oktober lalu, hampir sebagian klub belum siap karena banyaknya aspek persyaratan yang diminta PT Liga Indonesia (PT LI) belum dapat dipenuhi. Ada 5 aspek yang diwajibkan PT LI, yaitu:

1.      Aspek Legal, merupakan pernyataan tentang bentuk badan hukum.

2.      Aspek Sporting, merupakan program pengembangan pemain usia muda

3.      Aspek Infrastruktur, merupakan ketersediaan stadion untuk kompetisi

4.      Aspek Personil dan Administrasi, merupakan sekretariat klub dan ofisial tim

5.      Aspek Finansial, merupakan laporan keuangan klub dan keuangan masa depan.

Kelima aspek tersebut menjadi persyaratan utama untuk dipenuhi. Mungkin masih dapat kita ingat adanya pemberitaan klub anggota ISL yang masih membenahi persyaratan tersebut. Meskipun akhirnya setelah kick off pertandingan pertama tanggal 11 Oktober 2009 terdapat 18 tim yang mengikuti kompetisi sesuai jadwal. 

Dari kelima aspek yang diminta PT LI tetap perlu dibuat rencana/program klub secara komprehensif. Mungkin lebih simpelnya hanya ada 4 hal yang perlu diperhatikan oleh klub, yaitu waktu, tenaga, biaya dan SDM. Keempat hal ini diolah dalam manajemen yang baik. Tentunya dibuat oleh orang atau konsultan yang memang mengetahui hal-hal di atas. Klub janganlah alergi menggunakan jasa orang yang ahli membuat konsep ini. Selanjutnya tinggal mengaplikasikan dalam klub.

Bagaimana halnya Bontang FC?

Apa yang ditulis saudara Robi Johan (wartawan Kaltim Post dalam rubrik Umpan Silang edisi 15 Januari 2010, Red) bahwa Bontang FC telah melakukan revolusi merah adalah sebuah tanda bahwa klub kebanggaan Kota Bontang ini sudah mulai berbenah. Rasa memiliki dan dimiliki telah tumbuh di Kota Taman terhadap klub ini. Selanjutnya, berbagai aspek yang memengaruhi seperti waktu, tenaga, biaya, dan SDM perlu dikelola dalam sebuah manajemen yang baku dimulai dengan perencanaan yang matang dan komprehensif.

Perlahan-lahan pengurus Bontang FC yang diketua Wali Kota Bontang menyadari bahwa untuk membangun klub yang maju dan berprestasi dengan orientasi mengarah ke industri sepakbola modern perlu dilakukan dengan sungguh-sungguh. Meminta bantuan hibah ke APBD nantinya akan dikurangi. Caranya dengan menggandeng sponsorship dari kalangan perusahaan besar yang ada di Bontang. Sebutlah di sini seperti LNG Badak, Pupuk Kaltim, Indominco, Pama, Kitadin, anak perusahaan PKT, maupun joint venture yang ada di Bontang.

Caranya mengikutsertakan pihak-pihak tersebut dengan membantu klub seperti fasilitas stadion, rumah tinggal, penyediaan konsumsi tim, atribut tim, kontrak pemain asing, transportasi ataupun hal-hal lain yang nantinya disepakati. Pertemuan demi pertemuan untuk menyamakan persepsi dalam membantu klub perlu dibangun.

Selain itu, klub tetap perlu membuat rencana umum dalam menggalang dana di luar bantuan sponsor yaitu dengan membuat merchandise atau pernak-pernik tim Bontang FC yang akan dipasarkan terbuka dan menghasilkan pemasukan klub. Harapan Bontang FC ke depan bahwa tamu yang ke Bontang belum merasa ke Bontang jika tidak membeli jersey Bontang FC.  
(Oleh: Agung Masuprianggono
(Sekretaris Umum Bontang FC)
*/bersambung)