Panitia Penyelenggara (Panpel) Bontang FC kembali mengalami kerugian. Ini terjadi pada laga perdana putaran kedua Superliga saat meladeni Persija Jakarta. Kali ini tingkat kebocoran lebih dari 60 persen.
Sekretaris Panpel Bontang FC Lugito Budi menuturkan, saat pertandingan tersebut penonton mencapai 8 ribu orang. Namun tiket yang terjual kurang dari setengahnya. “Menurut catatan kami tiket yang terjual hanya 3.961 saja,” kata Lugito.
Berdasarkan laporan penjaga pintu dan penjual tiket, lanjut dia, bobolnya penonton bukan saja karena banyaknya penonton yang melompat pagar. Tetapi juga disebabkan praktik memasukan penonton tanpa memungut biaya yang dilakukan pengurus dan petugas keamanan.
“Sebenarnya kalau kami mau tegas bisa saja. Tetapi kan yang masuk seperti pengurus Bontang FC sendiri,” kata Lugito.
Seperti diberitakan sebelumnya, Panpel telah berusaha mengurangi kebobolan tiket yang terjadi pada putaran pertama lalu dengan sistem tiket teknologi barcode. Namun hal ini ternyata tidak membawa pengaruh besar untuk mengatasi bobolnya tiket.
Nampaknya masih diperlukan kesadaran penonton di Bontang dalam membangun kesadaran membangun tim. Pasalnya pemasukan dari tiket merupakan salah satu upaya manajemen BFC mencari sumber dana bagi tim. (jaz) [jaz/kaltimpost]