BONTANG - Kekalahan 1-2 saat menjamu Persib Bandung, Sabtu (16/1) lalu, ternyata melecut semangat pemain Bontang FC meluap-luap kala menjamu Sriwijaya FC, malam tadi. Tidak tanggung-tanggung, juara Ligina 2008 tersebut dipaksa pulang dengan kepala tertunduk usai tiga kali gawang Feri Rotinsulu kebobolan dan hanya sekali Laskar Wong Kito mampu membalas.
Striker asal negeri Sakura Kenji Adachihara lagi-lagi menjadi mimpi buruk tamu yang bertandang. Tendangan datarnya saat pertandingan memasuki menit 17 gagal diantisipasi kiper kedua Timnas Indonesia tersebut. Namun dua menit berselang, anak asuh Rahmad Darmawan langsung membalas. Kali ini Arif Suyono yang gentian memperdaya kiper Sumardi.
Striker asal negeri Sakura Kenji Adachihara lagi-lagi menjadi mimpi buruk tamu yang bertandang. Tendangan datarnya saat pertandingan memasuki menit 17 gagal diantisipasi kiper kedua Timnas Indonesia tersebut. Namun dua menit berselang, anak asuh Rahmad Darmawan langsung membalas. Kali ini Arif Suyono yang gentian memperdaya kiper Sumardi.
Skor 1-1 sejak menit 19 membuat permainan kedua tim semakin menarik. Permainan terbuka yang diperagakan keduanya berhasil menghibur kurang lebih 7.500 penonton yang memadati Stadion Mulawarman yang berada di areal PT Pupuk Kaltim Bontang. Tapi sayang, hingga babak pertama usai, skor tidak berubah.
Di babak kedua, tempo permainan semakin cepat. Tekanan tuan rumah ternyata mampu membuat pemain Sriwijaya grogi. Akibatnya salah seorang pemain belakang melakukan kesalahan di kotak penalti. Akibatnya di menit 77 wasit M Safei dari Bandung menunjuk titik putih. Hanya saja Bontangmania dibuat kecewa karena tendangan Aldo Baretto gagal bersarang dan hanya membentur mistar gawang. Hendro Kartiko yang menggantikan Feri Rotinsulu sejak menit 46 pun masih bisa tersenyum.
Tapi mantan kiper Persija Jakarta tersebut akhirnya tertunduk lesu setelah Cornelius Gedy mampu memperbesar kedudukan di menit 80. Mantan striker Persisam Putra Samarinda ini mampu memanfaatkan kemelut di depan gawang Hendro dan mengakhirnya dengan tendangan keras. Saat injury time, Ali Khadafi mampu menutup pertandingan dengan skor 3-1. Sontekan kaki kanannya semakin menenggelamkan Sriwijaya dalam duka. Pasalnya pada pertandingan sebelumnya, Persisam Putra menjadi tim yang sudah membuat luka anak-anak Palembang tersebut.
Meski menang, Fachri Husaini tetap melihat anak asuhnya memiliki bahaya laten yang kembali ditunjukkan. Kehilangan konsentrasi setelah unggul membuatnya harus melakukan evaluasi sebelum bertolak ke Pekanbaru. “Kemenangan ini modal pertandingan tandang ke Pekanbaru dan Jakarta. Tapi setelah ini kami harus melakukan evaluasi lagi. Gol balasan karena pemain kehilangan konsentrasi, ini yang akan saya evaluasi,” sebut Fachri Husaini.
Sementara Pelatih Sriwijaya FC, Rahmat Darmawan mengakui timnya kalah strategi dengan tuan rumah. Kelelahan menjadi sebab utama pemainnya tak bisa maksimal selama 90 menit. “Bontang FC patut memenangkan pertandingan ini, mereka tampil konsisten selama pertandingan. Pemain saya tenaganya sudah terkuras dan hanya mampu bermain 70 menit saja, fisik pemain kedodoran dan komunikasi putus. Inilah faktor kekalahan tim saya. Namun secara tim, kami sudah berusaha, tapi Bontang FC tampil lebih bagus,” ujar Rahmat Darmawan (sumber : Kaltim post, Rabu 20 Jan'10 )