BFC sudah menunjukkan kelas mereka sekarang sudah mulai naik. Kemenangan di kandang Sriwijaya FC 2-1 serta kekalahan dramatis atas Persib Bandung, dinilai banyak kalangan menunjukkan kelas sebenarnya dari tim berjulukan The Red Equator tersebut.
Namun di saat pujian banyak datang, pembesut taktik BFC, Fachri Husaini tetap merendah. Ia mengaku, kemenangan di Palembang cukup dijadikan modal, namun bukan alasan meremehkan lawan. “Kita jangan sampai lengah karena sedikit saja ceroboh akibatnya fatal,” ujarnya
Bahkan Fachri mewaspadai potensi yaang dimiliki tim seperti Pelita Jaya. Posisi mereka di zona degradasi dan periode buruk jelas memberikan motivasi tambahan untuk segera diakhiri. Mantan kapten Timnas Indonesia itu juga mewanti-wanti anak asuhnya bahwa kekuatan kontestan Superliga kekuatannya merata.
“Semua kontestan komposisinya seimbang. Patut diwaspadai kebangkitan Pelita Jaya dengan posisi di klasemen yang kurang menguntungkan. Apalagi mereka diperkuat pemain muda dengan motivasi tinggi,” ujarnya.
Dikatakan Fachri, untuk meredam motivasi pemain muda diperlukan konsentrasi tinggi. Ia tidak ingin kesalahan seperti yang terjadi kala melawan Persib Bandung terulang.
Beruntung, kali ini ia bisa menurunkan kekuatan terbaiknya. Dari skuad yang dibawanya ke Palembang dan Bandung, hanya Patricio Jimenez yang kondisinya agak meragukan. Meski demikian, Fachri menggaransi cedera ringan yang diderita mantan pemain PSMS Medan tersebut tidak menghalanginya untuk merumput.
“Pato hanya perlus lebih banyak istirahat. Ada sedikit masalah di kakinya sewaktu melawan Persib Bandung. Kami akan lihat kondisinya sebelum pertandingan,” kata pelatih berkumis tebal itu.
“Secara keseluruhan saya inginkan konsistensi permainan tim. Dengan itu, saya rasa kita bisa bermain lepas dan memenangkan pertandinga,” paparnya.
Sementara itu kabar mengejutkan datang dari tim tamu. Pelatih Pelita, Fandi Achmad tidak berada bersama anak asuhnya melawat ke Bontang. Memang sempat beredar rumor pelatih asal Singapura tersebut akan didepak seiring buruknya prestasi tim. Namun itu tidak diiyakan Manajer Pelita Jaya Nadjib Koesari. Menurutnya ketiadaan Fandi lantaran urusan pribadi di Jakarta. “Kami hanya bawa asisten pelatih, couch Fandi lagi berada di Jakarta ada urusan penting,” katanya.
Meski demikian, Pelita Jaya tetap menargetkan hasil maksimal. “Tim saya sebenarnya the best, cuma selalu kandas jika hendak menciptakan gol, saya yakin dewi fortuna belum berpihak pada kami,” aku Najib. (*/ede/kalimpost)
