Minggu, 24 Januari 2010
Menjaga Konsistensi
Menjaga konsistensi. Begitu kata Fachri Husaini kepada para pemainnya kala Bontang FC menantang tuan rumah PSPS Pekanbaru, sore ini di Stadion Kaharuddin Nasution, Rumbai. Beruntung calon lawan yang akan dihadapi juga dianggap memiliki penyakit yang sama, inkonsisten.
Kemenangan BFC pada pertandingan terakhir kala menjamu Sriwijaya FC 3-1, pada Selasa (19/1) lalu belum dianggap Fachri sebagai jaminan timnya akan mudah memenangkan pertandingan melawan PSPS Pekanbaru. Target meraih angka di kandang lawan kali ini dianggap mantan pemain Timnas tersebut sebagai pencapaian paling rasional. “Kami akan maksimalkan dua pertandingan sisa di putaran pertama ini,” ucap Fachri.
Usai melakoni empat laga di kandang yang berbuah dua kemenangan dan sekali seri, Fachri memang masih gemas melihat permainan anak asuhnya. Racikannya belum menghasilkan konsistensi hasil akhir, meski dari sisi permainan, Satria Feri cs dianggapnya semakin meningkat. Itu dilihat dari kebangkitan pada laga kandang terakhir, setelah sebelumnya BFC digasak Persib Bandung 0-2 di depan Bontangmania.
Ternyata salah satu kunci membaiknya mental di lapangan adalah keberaniannya melakukan rotasi. Tidak tanggung-tanggung, sektor belakang yang selama ini belum menemukan perpaduan terbaik, dirombaknya dengan cukup frontal.
Trio deffender yang mendukung pola kesukaannya 3-5-2, kala itu diserahkan kepada Joko Sidik, Moises Moldonado dan Anda Hermawan. Dua nama terakhir pada laga-laga sebelumnya lebih banyak difungsikan di lini tengah.
Bahkan Moises yang diplot sebagai gelandang bertahan pada awal kebersamaannya dengan BFC, kini ditarik ke belakang sebagai stopper. Sementara Anda, ditarik ke sisi kanan. Dua penggawa tersebut menggantikan Iqbal Samad dan Rusdiansyah yang diparkir, karena dianggap sebagai pemain yang bertanggung jawab atas dua gol keunggulan Persib.
“Rotasi memang kami perlukan. Bukan hanya untuk strategi, tapi juga mengantisipasi kelelahan,” ucap Fachri.
Minimnya masa recovery yang dimiliki setelah bertanding dalam 12 hari, menjadi permasalahan tersendiri yang memang harus dicarikan jalan keluar. Termauk pertandingan hari ini, Fachri juga mungkin melakukan hal yang sama.
Dalam latihan terakhir, Fachri mempercayakan sektor vital pada trio Joko Sidik, Moises Moldonado dan Iqbal Samad. Sementara di tengah, nama Satria Feri, Arifki Eka Putra, Fadil Sausu, Ali Khadafi dan Aswar ditampilkan untuk mendukung duet Aldo Baretto dan Kenji Adachihara.
“Memang istirahat kami kurang. Tapi itu harus diantisipasi dengan kecerdikan. Kami akan bermain dengan otak untuk menghadapi PSPS yang memiliki daya juang tinggi dan terkenal sangat kompak,” ujar Fachri.
Ternyata apa yang dikhawatirkan Fachri akan penampilan anak asuhnya, tercium oleh kubu lawan. Abdurahman Gurning, pelatih PSPS mengatakan BFC dalam kondisi labil. Karena itulah anak asuhnya diinstruksikan untuk bermain ngotot dan keras. Hasil kurang memuaskan dalam 6 pertandingan karena tidak pernah memetik kemenangan, membuat pelatih asal Medan tersebut cukup geram. “Kami harus memenangkan pertandingan besok. Bontang juga tidak stabil, kesempatan ini yang harus kami manfaatkan,” ujarnya.
Hanya saja Gurning harus waspada karena sektor belakang timnya sedikit melemah dengan absennya Banaken Bosoken akibat akumulasi kartu. Dedi Gusmawan yang dipatok sebagai pengganti, selama ini memang menunjukkan kapasitasnya. Namun Gurning selalu memberikan kepercayaan mantan pemain Persitara Jakarta Utara tersebut daripada pemain yang dipertahankannya sejak PSPS ditanganinya musim lalu. “Bontang punya penyerang bagus. Memang sayang Banaken tidak bisa turun. Tapi kami tidak gentar dengan pemain yang ada saat ini,” ujarnya. [obi/kaltimpost]
Label:
ISL 2009/2010